Profil
- Minggu, 15 Januari 2023
- Berita Pengumuman Sekilas-info
- Administrator
- 0 komentar
MBS AL AMIN BOJONEGORO
Dr. H. Syamsul Huda, M.Pd.I
(Mudir MBS Al Amin, Wakil Ketua PDM Bojonegoro Koordinator MT dan MTT)
E-mail: mbsjannati@gmail.com
Impian Panjang
Memiliki balai pendidikan pesantren merupakan impian warga persyarikatan Muhammadiyah Bojonegoro sejak lama. Berdasarkan catatan sejarah disebutkan bahwa cita-cita tersebut telah tertuang dalam rekomendasi Musyawarah Daerah (Musyda) tahun 1995. Namun, karena berbagai keterbatasan dan kekurangan, rekomendasi tersebut belum mampu direalisasikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM). Meskipun belum terwujud, harapan itu tidak pernah padam dan terus menyala. Keinginan mendirikan PesantrenMu kembali muncul sebagai topik pembahasan dalam sidang komisi pada Musyda tahun 2000, 2005 dan 2010. Tapi, lagi-lagi warga Muhammadiyah Bojonegoro terpaksa harus bersabar karena asa tersebut masih tertunda oleh berbagai kendala. Sebuah terobosan besar terjadi pada saat PDM merintis AUM baru di sektor bisnis SPBU yang beroperasi di bulan Maret 2003. Ijtihad ini terhitung sebagai langkah berani yang melawan arus dan sekaligus sebagai crazy idea. Bagaimana tidak? Pada saat warga persyarikatan Bojonegoro sedang bermimpi memiliki pesantren, justru PDM membangun proyek bisnis yang terkesan ambisius, langka dan profit oriented. Namun, siapa sangka bahwa keputusan yang awalnya ditentang dan dianggap menyimpang dari amanat Musyda itu dikemudian hari menjadi starting point bagi suksesnya akselerasi dan progresifitas gerak persyarikatan. Dengan izin Allah bisnis SPBU menjelma sebagai tijarah mubarakah dan sa’yan masykura (penggawean sing ngrejekeni tur mbateni).
Pelan namun pasti, melalui selang dan mesin pompa SPBU mengalir deras khazanatullah (perbendaharaan Allah). SPBU mampu memperkokoh tegaknya pilar kemandirian ekonomi
persyarikatan yang selama ini bertopang pada kontribusi RS „Aisyiyah dan AUM lainnya. Capaian ini ber impact secara signifikan terhadap laju pergerakan roda persyarikatan yang relative lebih cepat. Perlu diketahui bahwa sebab fundamental bagi terkendalanya pembangunan pesantren tiada lain adalah faktor finansial. Hal ini relevan dengan pepatah Jawa yang menyebutkan Jer Basuki Mawa Beya yang artinya kesuksesan butuh biaya. SPBU membuktikan bahwa kehadirannya not just a business, namun sebagai way out yang solutif dan efektif.
Seperti tak ingin kehilangan momentum, pada masa ini PDM segera bergerak cepat untuk membenahi „pekerjaan rumah‟ yang selama ini belum tertuntaskan. Salah satu skala prioritas difokuskan pada pembenahan mata rantai pendidikan secara massif dan sistemis dari hulu hingga hilir berbasis kualitas. Langkah awal bermula dari pendirian SD Muhammadiyah 2 pada bulan Desember 2004 untuk menampung alumni TK ABA yang bertebaran di tengah kota Bojonegoro. Berlanjut pada level berikutnya adalah balai pendidikan SMP Muhammadiyah 9 yang beroperasi pada bulan Juli 2011. Hingga akhirnya terwujudlah pendirian balai pendidikan pesantren Muhammadiyah Boarding School Al Amin. MBS AL Amin putra diresmikan pada tanggal 3 Mei 2015 M bertepatan dengan 14 Rajab 1436 H oleh Prof. Dr. Dien Syamsuddin, M.A. Tak lama berselang, MBS Al Amin putri hadir dan secara resmi beroperasi di awal tahun pelajaran 2019-2020. MBS Al Amin menyelenggarakan pendidikan untuk peserta didik pada tingkat SMP dan SMA. Sebuah penantian panjang dan cita-cita yang tertunda lebih dari dua dasawarsa itupun kini telah terwujud dan mulai menunjukkan kiprah dan kontribusinya dalam upaya mencerahkan peradaban dunia